SURABAYA-Program beasiswa yang ditawarkan Pemkot dan Dindik Surabaya untuk menempuh pendidikan di
Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya ternyata sepi peminat. Hingga Kamis (28/5) sama sekali belum tercatat ada pendaftar untuk mengikuti program khusus itu padahal batas waktu pendaftaran Jumat (29/5).
Tidak adanya masyarakat yang mendaftar dalam program beasiswa itu membuat Dindik berada dalam posisi dilematis. Dindik belum memutuskan apakah akan menutup pendaftaran program ataukah akan memperpanjang waktu pendaftaran. “Instruksi untuk memperpanjang jadwal pendaftaran belum ada tapi jika ditutup sesuai jadwal berarti tidak ada yang mengikuti program sekolah gratis ini,” ujar Kepala Seksi Kesiswaan Dinas Pendidikan Surabaya Jones Kamurahan.
Program beasiswa yang menanggung seluruh biaya pendidikan itu sebenarnya ditujukan bagi lulusan SMP yang berminat pada bidang pelayaran. Selain memberi kesempatan bagi ppelajar yang tertarik dengan dunia pelayaran program ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi mengurangi pengangguran mengingat lulusan BP2IP dipastikan akan mendapat pekerjaan di dunia pelayaran.
“Saang jika program beasiswa ini tidak ada yang menggunakan, kamki masih berharap ada masyarakat yang mau mengambil kesempatan ini, apalagi program ini dibuka umum, bukan hanya untuk lulusan SMP yang baru ini saja,” ungkap Jo, panggilan Jones.
Sebelumnya Kadindik Surabaya, Sahudi mengumumkan penawaran beasiswa untuk menempuh pendidikan BP2IP sejak April 2009. Program menyekolahkan masyarakat dan siswa lulusan SMP untuk menempuh pendidikan pelayara gratis itu diberikan pada 50 warga Surabaya yang dinyatakan lolos seleksi.
Persyaratan utama untuk mengikuti program beasiswa ini adalah lulusan SMP dan usia maksimal 22 tahun. Pendaftar harus tercatat sebagai warga Surabaya yang ditandai dengan menunjukkan KTP atau kartu KK. Jika jumlah pendaftar melebihi kuota maka akan dilakukan seleksi berupa tes kesehatan, akademik serta tes wawancara dan Psikologis. Bagi yang lolos seleksi akan ditanggung seluruh biaya sekolahnya dan mendapat bantuan biaya hidup serta diberi asrama.
sumber surya surabaya
